Senin, 01 Oktober 2012

LAPORAN


1. Pengertian Laporan
definisi laporan itu adalah :
1.Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.
2.Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
2. Fungsi Laporan
Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:
- pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
- landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
- alat untuk melakukan pengawasan
- dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.
3. Macam-macam Laporan
Macam-macam laporan menurut bentuknya:
- laporan perjalanan
- laporan ilmiah/penelitian
- laporan pengamatan
- laporan kunjungan
- laporan kegiatan
4. Dasar – dasar membuat Laporan
a. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
b. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
c. Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
#. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
#. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
d. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
e. Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
f. Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
g. Harus ada proses timbal balik
a. Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b. Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan
5. Sistematika Laporan
laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
1) Latar belakang kegiatan.
2) Dasar hukum kegiatan.
3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
4) Ruang lingkup isi laporan.
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
1) Jenis kegiatan.
2) Tempat dan waktu kegiatan.
3) Petugas kegiatan.
4) Persiapan dan rencana kegiatan.
5) Peserta kegiatan.
6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
7) Kesulitan dan hambatan. 8) Hasil kegiatan.
9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

MEMBACA CEPAT


Membaca cepat merupakan salah satu metode untuk membaca teks atau wacana yang menuntut pemahaman secara cepat. Pembaca yang baik mendapat 80%-90% pemahaman dari teks yang dibaca dalam waktu yang di tentukan. Setiap orang memiliki kecepatan membaca berbeda-beda. Untuk lebih memahami isi dari bacaan yang sudah di baca, biasanya orang akan menjawab pertanyaan mengenai bacaan tadi.


Keceptan membaca diukur dengan rumus :         Jumlah kata yang dibaca   
                                                                             Waktu membaca

Untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca cepat kita harus sering berlatih.
Kemampuan membaca cepat dapat di latih dengan teknik berikut :
·         Membaca dengan tidak menggunakan bibir dan tidak bersuara
·         Menghindari regresi atau pembacaan yang mengulang-ulang
·         Memperluas jangkauan mata terhadap teks
·         Berlatih secara tekun dan dan rutin

WAWANCARA


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara diartikan sebagai berikut:
a. Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Biasanya pendapat itu untuk dimuat di surat kabar.
b. Wawancara adalah tanya jawab direksi (kepada personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan.
c. Wawancara adalah tanya jawab peneliti dengan manusia sumber (narasumber)
Berdasarkan pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa wawancara mencakup hal yang luas. Hakikat wawancara adalah tanya jawab antara dua belah pihak. Jadi wawancara adalah salah satu cara yang dipakai seseorang atau kelompok untuk memperoleh informasi, baik berupa fakta maupun pendapat untuk suatu tujuan tertentu.
Dilihat dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi dua macam.
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah suatu kegiatan wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun atau dipersiapkan sebelumnya. Pewawancara mengikuti dengan seksama pedoman yang telah disusun.
2. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah kebalikan dari wawancara terstruktur. Dalam hal ini pewawancara melakukan kegiatan secara spontan, tidak berdasarkan pedoman tertentu. Kalaupun ada pedoman, itu tidak diilakukan secara kaku. Urutannya bebas, disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pada saat wawancara dilakukan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pewawancara adalah sebagai berikut :
a. Kerahasiaan sumber informasi, yaitu mencakup
1) Kerahasiaan sumber berita/orang yang diwawancarai. Kemungkinan sang sumber berkeberatan apabila namanya disebut.
2) Pewawancara wajib memperhatikan permintaan narasumber terutama apabila informasi itu bersifat rahasia dan diminta untuk tidak disiarkan (off the record).
b. Mempertimbangkan dampak sosial hasil wawancara jika disebarluaskan (dipublikasikan).
c. Perlu kecermatan dalam perekaman atau pencatatan hasil wawancara.
d. Pertimbangkan waktu dan tempat wawancara.
e. Menjaga kelangsungan hubungan antara pewawancara dengan narasumber (sumber informasi).
Melaksanakan Wawancara
Tiba saatnya kita melakukan wawancara. Untuk itu kita perlu memperhatikan dan mengikuti langkah langkah berikut ini.
a. Rumuskan masalah atau tema apa yang hendak ditanyakan! Dalam hal ini perlu dilakukan studi pustaka.
b. Susunlah rencana (skenario) wawancara anda dengan cermat serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan dihadapi!
c. Pilihlah informasi atau narasumber yang tepat dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan!
d. Hubungilah calon narasumber dan sepakati waktu serta tempat untuk melaksanakan wawancara!
e. Mulailah berwawancara dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri dan memberitahukan tujuan wawancara!
f. Beritahukan bahwa anda akan memperhatikan persyaratan yang diajukan narasumber. Di pihak lain anda akan bertindak jujur dan objektif dalam melakukan wawancara
g. Perlu persetujuan narasumber jika hendak menggunakan alat perekam ataupun alat pemotret!
h. Mintalah konfirmasi pada narasumber terhadap cacatan yang telah dibuat pada akhir wawancara.
i. Jangan lupa mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan!
Selain uraian di atas, dalam melakukan wawancara anda juga harus mencermati cara untuk mengalihkan pembicaraan atau disebut dengan topic switching. Untuk mengalihkan pembicaraan, pergunakan ungkapan yang halus dan tidak menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Kadang, dalam proses wawancara, narasumber memberikan informasi yang tidak jelas arahnya, maka anda dapat melakukan topic switching.
Ketika memulai wawancara dengan narasumber, anda harus mengawali dan mengakhiri pembicaraan dengan kata dan ungkapan yang tepat. Mengawali pembicaraan dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara. Mengakhiri pembicaraan dapat dilakukan dengan mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan.


Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2194790-pengetian-wawancara-dan-penjelasannya/#ixzz286cCEHwx

DRAMA


Unsure pembangun drama
Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan,tindakan atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan atau action. Drama juga dapat didefinisikan sebagai cerita yang dipertunjukkan karena pada dasarnya drama merupakan dialog dari tokoh dalam cerita yang diperankan dalam panggung. Ketika sebuah drama baru berbentuk naskah, drama tersebut baru dapat dipahami belum dapat dinikmati.
Seperti karya sastra lain, drama juga memiliki unsur-unsur pembangun drama. Unsur-unsur drama  adalah sebagai berikut:
1)      Tema, tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau dibuatnya drama;
2)      Plot atau alur, merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan;
3)      Penokohan dan perwatakan, penokohan atau perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakan seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau memiliki watak lainya. Perwatakan atau penokohan dalam pementasan drama dapat dilihat secara langsung oleh penonton pementasan tersebut dari sikap, ucapan, tingkah laku, suara serta tingkah laku lainya. Namun secara teori, drama sendiri mengungkapkan penokohan atau perwatakan yang dimiliki seorang tokoh yang dilakukan secara eksplisit dan implisit. Eksplisit dari pendapat atau komentar tokoh lain dalam cerita, dan implisit dari tingkah polah tokoh itu sendiri;
4)      Dialog, dialog atau percakapan merupakan unsur utama yang membedakan drama dengan cerita lain. Dialog dalam drama merupakan dialog yang digunaknan dalam kehidupan sehari-hari sesuai hakikat drama yang merupkan tiruan kehidupan masyarakat. Dialog merupakan hal yang sangat vital bagi sukses tidaknya sebuah drama yang dipentaskan, apabila pemeran tokoh dapat menyampaikan dialog dengan penuh penghayatan niscaya keindahan dan tujuan pementasan dapat tercapai;

5)      Setting, setting merupakan latar terjadinya cerita. Setting meliputi setting waktu, tempat, dan setting suasana;

6)      Amanat, merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang lewar drama yang diciptakan. Amanat sebuah drama dapat kita ketahui setelah kita mengapresiasi drama tersebut;
Drama sebagai interpretasi kehidupan, unsur ini bukan merupakan unsure fisik melainkan lebih pada unsure idea atau pandangan dasar dalam menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniature kehidupan manusia yang dipentaskan.

Jenis-jenis drama
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.