Kamis, 07 Maret 2013

perubahan makna kata


Bahasa adalah milik masyarakat. Masyarakat adalah manusia yang selalu berubah dan berkembang mengikuti zamannya. Semakin berkembang manusia, berkembang pula bahasanya. Karena pertumbuhan dan perkembangan penggunaan bahasa, kata-kata tertentu mengalami perkembangan dan perubahan makna.
Pergeseran makna terjadi juga karena perkembangan ilmu, teknologi, dan budaya masyarakat pemakainya. Pergeseran makna dapat bersifat meluas, menyempit, konotasi positif/ negatif, asosiasi, dan pertukaran pengindraan.
A. Meluas
Meluas artinya cakupan makna kata dewasa ini lebih luas daripada masa lalu. Kata-kata sebutan untuk menyebutkan hubungan darah atau keturunan, seperti bapak, ibu, adik, kakak, atau saudara, dewasa ini dipergunakan secara meluas. Kata tersebut tidak lagi untuk orang yang mempunyai hubungan darah atau garis keturunan.
Contoh lainnya adalah kata putra-putri dan istana. Semua kata putra-putri hanya dipergunakan di lingkungan istana untuk menyebutkan anak laki-laki dan anak perempuan di lingkungan istana saja. Kini kata-kata tersebut meluas artinya, yakni untuk menyebut semua anak laki-laki atau anak perempuan.
Semula kata istana berarti kediaman raja atau tempat tinggal seorang presiden. Kini kata istana meluas artinya, yakni dapat berarti pusat atau tempat yang terdapat banyak. Misalnya istana mainan, istana sepatu, istana boneka, dan sebagainya.
B. Menyempit
Menyempit artinya cakupan makna dewasa ini lebih sempit daripada masa-masa sebelumnya. Misalnya kata sarjana, dewasa ini dipergunakan hanya untuk memberi gelar bagi seseorang yang telah lulus dari perguruan tinggi jenjang S1 dengan persyaratan tertentu. Padahal, awalnya kata sarjana dipahami untuk menyebut semua orang pandai dan cendekiawan.
Kata sarjana semula berarti semua tulisan, hasil tulisan. Kini sastra berarti hal-hal yang berhubungan dengan puisi, novel, roman, dan sebagainya.
C. Ameliorasi
Ameliorasi adalah pergeseran makna yang kini memiliki nilai rasa lebih baik atau lebih terhormat, misalnya istilah pramuwisma, pramuniaga, tunaaksara, tunasusila, tunanetra mempunyai kesan lebih sopan dan terhormat daripada kata pembantu, pelayan toko, buta huruf, pelacur, dan buta. Kata mantan terasa lebih tinggi daripada kata bekas, istri memiliki nilai lebih tinggi daripada kata bini, kata suami lebih terasa lebih tinggi daripada kata laki
D. Peyorasi
Peyorasi kebalikan dari ameliorasi, yaitu pergeseran makna kata yang berkesan kurang sopan atau kurang terhormat. Misalnya, kata bekas pejabat (kurang terhormat atau terkesan negatif) daripada kata mantan pejabat (terkesan anggun, bersih, wibawa). Demikian juga kata perempuan terasa lebih hormat daripada wanita.
E. Sinestesia
Sinestesia adalah pergeseran makna kata karena adanya pengindraan yang dipertukarkan. Misalnya, sesuatu yang seharusnya dirasakan oleh lidah diperuntukkan telinga atau hati/perasaan Contoh :
- Banyak orang yang tersinggung karena mendengar kata-kata yang pedas.
(kata-kata pedas maksudnya kata-katanya menyakitkan hati)
- Kedatangan artis ibu kota menerima sambutan dingin dari penonton.
(kata-kata dingin maksudnya penonton tidak bersemangat)
F. Asosiasi
Asosiasi adalah makna kata yang menimbulkan asosiasi karena adanya persamaan sifat. Misalnya kata wartawan amplop dan anggota DPR tukang stempel yang berasosiasi uang sogok dan pasif.
Contoh lain :
Sejak dipindah ke tempat basah, tampak perubahan gaya hidupnya.
(tempat basah maksudnya bagian yang banyak uangnya)


Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2187210-penjelasan-pergeseran-makna-kata/#ixzz2MvtqUhWM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar